Tanjidor

Assalamualaikum viewers sekarang gw lagi mau bahas tentang salah satu kesenian yang sebenernya sih emang masih ada tapi sekarang udah mulai terlupakan seiring berjalannya waktu
Nama kesenian ini adalah "Tanjidor"





Okay sebelumnya gw bakal cerita kenapa gw bisa tau sama yang namanya Tanjidor . Jadi awalnya tuh pas SD kelas 5 gw mulai ngefans sama grub band yang namanya Tipe-X . Gw suka grub band ini karena di dalamnya terdapat 3 personil yang menggunakan alat musik tiup . Nah mulai saat itu gw jadsi suka sama yang namanya Alat musik tiup apalagi sama Trombhone yang mainnya dengan cara di tarik sama didorong . Kemudia berselang beberapa tahun tepatnya pas gw kelas 1 SMP , gw dapet tugas buat mencari suatu kebudayaan di Jakarta . Gw searching aja , terus gw dapet tuh gambar orang main Trombhone , Terumpet dan Baritone . Gw klik gambarnya dan ternyata namanya tanjidor , kemudian gw telusuri lebih dalam sampai gw buka Youtube.com dan akhirnya gw terkesima sama alunan musik yang sangat keren

Tanjidor adalah kesenian musik dari Betawi yang berbentuk orkes. Kata tanjidor berasal dari bahasa Portugis, yaitu tangedor, yang memiliki arti alat-alat musik berdawai. alam kenyataannya, kesenian “tangedor” di Portugis cukup berbeda dengan kesenian Tanjidor di masyarakat Betawi, meskipun sistem tangga nadanya sama-sama diatonik. Tanjidor yang dikembangkan masyarakat Betawi justru lebih didominasi oleh alat musik tiup.Musik Tanjidor dikembangkan oleh masyarakat Betawi yang banyak tinggal di daerah Bekasi dan Karawang. Daerah ini memang berdekatan dengan Jakarta sehingga budaya Betawi. Alat musik Tanjidor sangat banyak dipengaruhi oleh musik asal eropa , terbukti dari beberapa alat musik yang ada pada orkes Tanjidor

Karena orkes ini sudah ada pada zaman penjajahan Belanda jadi tidak hanya lagu Betawi yang sering dibawakan tetapi lagu-lagu Belanda juga sering dibawakan seperti Kramton dan Bananas yang berirama mars . 

Seperti yang udah gw bilang diatas bahwa Tanjidor itu sebenernya masih ada tapi seiring berjalannya waktu kian hari makin terlupakan . Kenapa gw bisa bilang gitu ? okay gw jelasin . Jadi, saat ini adalah era globalisasi dampaknya pun seperti tidak adanya yang namanya batasa negara , banyak budaya dari Barat masuk dan menjamur ke Jakarta bahkan seluruh Indonesia . Dampaknya pun sangatlah buruk bagi perkembangan bagi kebudayaan yang ada di Indonesia . Tanjidor masih ada yang memainkan , tapi yang bukan anak muda melainkan para orang tua yang masih mencoba melestarikannya . Anak muda saat ini lebih menyukai musik beraliran Rock , Pop , metal dll . Mereka lupa akan kebudayaan mereka sendiri , padahal Tanjidor pun ngga kalah kerennya . Gw lahir di Jakarta , gede di Jakarta , 12 tahun sekolah di Jakarta , dan meskipun gw udah ngga tinggal di Jakarta merasa sangat prihatin gw takut kalo Tanjidor tinggal nama beberapa tahun yang akan datang . Sekarang ga usah jauh-jauh , lihat Ondel-Ondel aja yang saat ini beralih fungsi malah bikin macet jalan jalan di Jakarta , Kuliner favorite gw kaya Es Selendang mayang dan Kerak telor apalagi telornya bebek beeeuuuhh enak tuh pasti kalo gw udah nemuin itu makanan pasti gw beli tapi lhat dulu kantong gw wkkwkwkwkwk.

Sebagai mahasiswa gw masih berharap kalo Tanjidor akan selalu hidup dan berdiri kokoh bagai Monas sang ikon Kota Jakarta . Kesenian ini patut dilestarikan , kenapa ? karena selain kita menghargai jasa pencipta kesenian tersebut , kesenian itu menjadi suatu ciri khas dari suatu wilayah tersebut . Banyak kok caranya seperti , mengadakan suatu Festival Jakarta yang isinya tentang kebudayaan Jakarta seperti Tanjidor , Silat Betawi yang keren pendekarnya karena bisa sambil pantun , Kuliner khas Betawi , Tari Tradisional Betawi , dan Lagu-lagu betawi yang saat ini pun mulai memudar . Kalau Pekan Raya Jakarta atau PRJ dirayakan setahun sekali tetapi festival ini dirayakan  2-3 kali dalam setahun , karena makin sering mereka menyaksikan penampilan kebudayaan tersebut maka tidak menutup kemungkinan kalau mereka akan tertarik untu melestarikan kebudayaan yang sudah tua tersebut

Beberapa bulan lagi akan ada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di DKI Jakarta , Jadi gw harap bwt viewers untuk memilih yang memang pas dihati anda semua .  Buat Gubernur dan wakil gubernur yang terpilih saya mohon dengan sangat untuk meningkatkan kesadaran para warga Jakarta untuk kembali melestarikan Kebudayaan yang ada di Jakarta , karena Jakarta adalah Ibukota Indonesia jadi sangat rentan daripada kota lain di Indonesia . Warga Jakarta pun juga harus kembali sadar akan kondisi identitas kota mereka agar anak cucu kita bisa menikmati kebudayaan tua yang sangat sangat keren . Warga di luar jakarta pun berhak untuk mempelajari kebudayaan yang ada di Jakarta begitupun warga Jakarta berhak untuk mempelajari kebudayaan di luar kota Jakarta tapi cintailah dulu kebudayaan sendiri baru cintai kebudayaan orang lain

yosh saatnya gw pamit Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Adalah Kawan

Cerita Rakyat Gunung Merapi